Senin, 30 Oktober 2023

Anak Toddler?

 Anak Toddler?

Anak Toddler? Senangnya, Si Buah Hati kini sudah menginjak usia satu tahun! Ini menjadi periode penting bagi tahapan tumbuh kembang anak di masa depan.Nah, apakah Bunda juga tahu, bahwa saat memasuki usia satu tahun, ini tandanya ia mulai memasuki usia toddler.

Arti toddler adalah anak yang berusia di antara 12 (dua belas) hingga 36 (tiga puluh enam) bulan. Lalu apa arti toddler? Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Inggris “to toddle” yang berarti berjalan dengan tidak stabil – sebagaimana biasanya dilakukan oleh Si Buah Hati di usia ini.

Masa toddler adalah masa penting, sensitif & kritis yang tidak akan kembali lagi (irreversible). Disebut periode kritis karena pengaruh dari lingkungan sangat diperlukan untuk pembentukan sinaps otak dan jika stimulasi tidak diberikan maka fungsi otak yang berperan dalam fungsi tersebut tidak dapat diperbaiki.

Disebut periode sensitif karena stimulasi yang diberikan pada periode tumbuh kembang ini memberikan efek yang paling besar dan apabila terlewatkan maka akan membutuhkan usaha dan waktu yang lebih untuk dapat mempelajarinya. Lebih jelasnya, yuk, simak apa saja perkembangan pesat yang akan dialami Si Buah Hati di masa toddler ini!

Apa Saja Perkembangan Utama yang Terjadi dalam Masa Toddler?

1. Perkembangan Volume Otak yang Pesat

Sejak di dalam kandungan hingga berusia tiga tahun, otak Si Buah Hati mengalami sejumlah perubahan yang mengesankan. Saat lahir, ia sudah memiliki semua neuron yang diperlukan.

Kemudian ukurannya akan berlipat ganda pada tahun pertama, dan pada usia dua tahun, pertumbuhan volume otak Si Buah Hati akan mulai mencapai 80% dari volume orang dewasa. Tahapan tumbuh kembang ini sangat menakjubkan bagi bunda juga, lho. 

2. Kemandirian untuk Bereksplorasi (Kemampuan Berjalan dan Berpikir)

Mungkin ciri terbesar kemandirian dalam tahapan tumbuh kembang anak adalah saat ia belajar berjalan pada usia 1 tahun, menurut Alan Fogel, Ph.D., seorang profesor psikologi di University of Utah. Di usia ini, Si Buah Hati sudah memahami bahwa ia bisa berjalan sendiri, dan kembali kepada Bunda.

3. Keterampilan untuk Melakukan Hal-Hal Lain Secara Mandiri (Termasuk Makan Hingga Toilet Training)

Sekitar 18 bulan, kepercayaan dirinya akan meningkat karena pada usia ini, berbagai macam keterampilan mulai dikuasai Si Buah Hati. Peningkatan kosakata yang memungkinkan Si Buah Hati memberi tahu Bunda apa yang dia inginkan.

Keterampilan motorik kecil dan besar bekerja bersama lebih lancar, dan ia juga sudah mengenali “medan” di sekelilingnya dengan lebih baik.

4. Daya Tahan Tubuh Berkembang Pesat di Masa Toddler

Ketika lahir, Si Buah Hati belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna, sehingga menyusui membantu melindunginya dari penyakit dengan menurunkan antibodi Bunda.

Namun, setelah mencapai usia tertentu, tubuhnya mulai dapat menghasilkan antibodi sendiri. Hal ini ditambah dengan perkembangan organ tubuh seperti saluran THT atau saluran pencernaannya yang semakin sempurna, dan memasuki usia toddler,

Si Buah Hati sudah dapat mencerna lebih banyak nutrisi dari berbagai jenis makanan, sehingga Bunda dapat mengantisipasi daya tahan tubuh yang makin meningkat di usia ini.

5. Kebutuhan Nutrisi

Pada orang dewasa, nutrisi dibutuhkan sebagai energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kebutuhan nutrisi anak 2x lebih banyak dibandingkan orang dewasa,karena digunakan dalam proses tahapan tumbuh kembang anak sebagai energi untuk aktivitasnya.

Pastikan mencukupi asupan makanan hariannya sesuai anjuran gizi seimbang untuk anak usia 2-3 tahun yaitu karbohidrat, sayuran, buah, lauk nabati, lauk hewani, susu atau produk olahan susu. Tentunya dibarengi kegiatan fisik untuk mencegahnya obesitas.

Jadi Bunda, masa toddler ini penting untuk Si Buah Hati, karena semua perkembangan yang terjadi di masa toddler tidak dapat diulang kembali. Perkembangan otak Si Buah Hati yang pesat, pencapaian tumbuh kembang penting, dan kebutuhan nutrisi yang tentunya mempengaruhi kesehatan dan perkembangan keterampilan kognitif, fisik, sosio-psikologis, emosional dan bahasa sebagai fondasi saat dewasanya nanti.

Klik untuk pemesanan aqiqah Nurul Hayat. 

aqiqah surabaya

source : dancow.id

Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun

 Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun

Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun. Tahapan tumbuh kembang anak berbeda-beda sesuai usianya. Ketika anak berusia 2 tahun, otaknya akan mengalami perkembangan yang begitu pesat. Proses ini bisa mendukung anak untuk cepat belajar dan memahami dunia di sekitarnya.

Anak usia 2 tahun biasanya akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek, mulai dari aspek fisik, kemampuan sensorik dan motorik, hingga emosi dan sosial. Pada usia ini, anak juga sudah mulai bisa berbicara dengan lebih lancar, berjalan, berlari, memanjat, dan melompat. Berikut ini adalah panduan tumbuh kembang anak 2 tahun secara umum berdasarkan beberapa aspek:

1. Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan fisik anak usia 2 tahun mencangkup kenaikan berat badan dan tinggi badan. Idealnya, berat badan anak laki-laki usia 2 tahun adalah 10–13 kg, dengan tinggi badan mencapai kisaran 82–92 cm.

Sementara itu, berat badan ideal pada anak perempuan usia 2 tahun berkisar antara 9–13 kg, dengan tinggi badan sekitar 80–92 cm. Selain itu, beberapa anak juga mulai mengalami pertumbuhuan 16 gigi pertamanya di usia ini. Meski demikian, jumlah gigi yang tumbuh bisa bervariasi pada tiap anak.

2. Perkembangan sensorik dan kognitif

Anak usia 2 tahun biasanya mulai berbicara dengan menggabungkan 2–3 kata dan kosakata yang dimilikinya juga akan meningkat menjadi sekitar 50–300 kata.

Dengan kosakata yang semakin banyak, anak juga mulai bisa berkomunikasi tentang kebutuhannya. Pada usia ini, anak sudah bisa memberi tahu orang di sekitarnya bahwa ia ingin ke toilet, haus dan lapar, atau ingin bermain.

Selain itu, anak usia 2 tahun idealnya sudah mulai bisa memakai dan melepas baju sendiri. Ia juga mulai bisa menyusun balok mainan serta membedakan bentuk dan warna.

Anak juga bisa menunjukkan objek yang Anda sebutkan, mulai mengetahui nama-nama anggota keluarga atau orang yang dekat dengannya, mengetahui nama bagian-bagian tubuhnya, dan memahami perintah dua langkah, seperti “lempar bola dan ambil sepatumu”.

3. Perkembangan keterampilan motorik

Perkembangan keterampilan motorik mencakup kemampuan berlari dan berdiri dengan keseimbangan yang lebih baik. Misalnya, anak bisa berdiri sambil mengambil objek, melempar bola, dan menendang bola tanpa kehilangan keseimbangan.

Selain itu, anak juga mulai terampil di lingkungannya, seperti memutar gagang pintu, memerhatikan buku dan membalik halamannya, menyusun balok mainan, serta berjalan menaiki atau menuruni tangga sendiri sambil berpegangan.

4. Perkembangan emosi dan sosial

Anak usia 2 tahun biasanya mulai menunjukkan kemandirian dan suka meniru orang lain yang lebih tua darinya. Selain itu, anak usia ini juga mulai bersemangat bertemu dan bermain bersama teman-temannya.

Dalam hal emosi, anak yang berusia 2 tahun lebih dapat mengendalikan emosinya. Meski demikian, anak usia ini umumnya mengalami masalah kebiasaan, seperti menghisap jempol, mengalami mimpi buruk, dan temper tantrum.

Temper tantrum adalah kondisi ketika emosi anak meledak-ledak, bahkan hingga menggigit, menendang, atau menjerit-jerit. Hal ini biasanya terjadi karena anak belum bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya atau berusaha ingin menyampaikan apa yang ia rasakan hingga membuatnya frustrasi.

Anak usia 2 tahun akan memperlihatkan perilaku temper tantrum ketika ia sedang merasa lelah, lapar, atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, bukan berarti tantrum boleh dibiarkan begitu saja. Penting bagi para pengasuh atau orang tua untuk bisa menenangkan anak ketika ia sedang tantrum.

Tips Mendorong Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun

Untuk mendukung dan mengoptimalkan proses tumbuh kembang Si Kecil yang sedang berusia 2 tahun, Bunda dan Ayah dapat mencoba beberapa cara berikut ini :

  • Berikan Si Kecil makanan sehat dan bergizi lengkap serta seimbang.
  • Libatkan Si Kecil dalam kegiatan sehari-hari keluarga, seperti membongkar belanjaan, mencuci buah dan sayuran, menyiram tanaman, atau merapikan tempat tidur.
  • Ajak Si Kecil untuk bermain secara aktif, misalnya bermain balok atau membangun menara. Coba hindari Si Kecil dari kegiatan pasif, seperti menonton televisi atau bermain gadget terlalu lama.
  • Bacakan dongeng dan biasakan untuk mengajak Si Kecil berkomunikasi. Cara ini bisa memperkaya kosakata, kemampuan berbahasa, dan membantunya untuk mengekspresikan diri secara kreatif.
  • Pastikan Si Kecil mencukupi waktu istirahatnya. Waktu tidur yang dibutuhkan untuk anak usia 1–3 tahun minimal 12 jam dan maksimal 14 jam sehari.
  • Ajarkan Si Kecil cara memakai dan melepas baju serta bagaimana menggunakan toilet yang benar.
  • Berikan pujian kepada Si Kecil ketika ia melakukan sesuatu dengan benar atau mau membantu Bunda dan Ayah.

Setiap anak memang memiliki laju tumbuh kembang yang yang berbeda-beda. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan secara bilingual mungkin bisa mengalami sedikit keterlambatan dalam berbicara.

Namun, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan keterlambatan tumbuh kembang anak usia 2 tahun, misalnya anak tidak bisa berlari atau berjalan dengan benar, tidak bisa berbicara, tidak tertarik untuk bermain dengan orang lain atau mainannya, dan tidak mampu mengekspresikan emosinya.

Untuk memastikan dan mendeteksi lebih dini hambatan atau masalah tumbuh kembang, para orang tua dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Semakin dini masalah terdeteksi, semakin baik pula peluang anak untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Klik untuk pemesanan aqiqah Nurul Hayat. 

aqiqah surabaya

source : Alodokter

Rabu, 25 Oktober 2023

Tentang Aqiqah

Tentang Aqiqah

Tentang Aqiqah. Lain aqiqah, lain aqiqahan. Aqiqahan ialah mengundang tetangga untuk membacakan ayat Al-Quran, zikir, atau maulid Barzanji yang kemudian memotong sedikit rambut bayi oleh sejumlah undangan secara bergantian saat mahallul qiyam. Yang punya hajat lalu meminta kiai setempat mendoakan si anak kelak menjadi orang punya manfaat dan kegunaan bagi masyarakat.

Sedangkan aqiqah secara harfiah sebutan bagi rambut di kepala bayi. Bayi orang atau binatang, sama saja. Kata ahli fiqih, aqiqah ialah hewan sembelihan yang dimasak gulai kemudian disedekahkan kepada orang fakir dan miskin. Dimasak gulai dengan harapan akhlak si orok kelak manis dan enak dipandang mata seperti masakan gulai. Hukum aqiqah sunah muakkad. Tetapi menjadi wajib kalau dinazarkan sebelumnya. Untuk bayi laki-laki, sempurna minimal dua ekor kambing. Sedangkan bayi perempuan, dipotongkan seekor kambing. Tetapi pada prinsipnya, seekor kambing cukup untuk mengaqiqahkan bayi laki-laki maupun perempuan. Sementara sempurnanya, seorang wali tidak dibatasi menyembelih berapa ekor kambing, unta, sapi atau kerbau. Artinya, silakan menyembelih berapa pun. Demikian kata Syekh Syarqowi dalam kitab Hasyiyatus Syarqowi ala Tuhfatit Thullab bi Syarhit Tahrir.

Sejumlah ulama mengatakan, aqiqah berfaedah memberikan mandat kepada si anak untuk memberikan syafa’at kelak kepada orang tuanya. Di lain pendapat, aqiqah bertujuan agar fisik dan akhlak si tumbuh dengan baik. Yang pasti, sedekah aqiqahan terlaksana. Masa penyembelihan itu disunahkan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hari pertama keluarnya si bayi masuk dalam hitungan. Kalau belum sempat di hari ketujuh karena beberapa uzur, boleh dilakukan pada hari keempat belas, dua puluh satu, dan kelipatan tujuh berikutnya. Saat menyembelih yang disunahkan saat fajar menyingsing, dianjurkan membaca doa berikut,

باسم الله والله أكبر اللهم هذه منك وإليك اللهم هذه عقيقة فلان

Dana pembelian hewan aqiqah ditanggung oleh si wali dalam hal ini bapaknya. Yang jelas, pembelian hewan itu tidak menggunakan harta orang lain termasuk istrinya atau anaknya. Karena, aqiqah ini merupakan sedekah. Sedekah harus pakai uang sendiri, bukan orang lain. Juga jangan memaksakan diri hingga menghutang ke sana-ke sini. Adapun aqiqah anak zina ditanggung oleh ibu dengan cara sembunyi agar tidak membuka aibnya. Ketentuan aqiqah bagi anak-anak yang sudah balig atau bahkan dewasa, diterangkan Syekh Nawawi Banten dalam kitab Tausyih ala Fathil Qaribil Mujib berikut,

ولو مات المولود قبل السابع فلا تفوت بموته ولا تفوت العقيقة بالتأخير بعده أى بعد يوم السابع فإن تأخرت أى الذبيحة للبلوغ سقط حكمها فى حق العاق عن المولود أى فلا يخاطب بها بعده لانقطاع تعلقه بالمولود حينئذ لاستقلاله أما هو أى المولود بعد بلوغه فمخير فى العق عن نفسه والترك فإما أن يعق عن نفسه أو يترك العقيقة, لكن الأحسن أن يعق عن نفسه تداركا لما فات

“Andai si bayi wafat sebelum hari ketujuh, maka kesunahan aqiqah tidak gugur. Kesunahan aqiqah juga tidak luput karena tertunda hingga hari ketujuh berlalu. Kalau penyembelihan aqiqah ditunda hingga si anak balig, maka hukum kesunahannya gugur bagi si orang tua. Artinya mereka tidak lagi disunahkan mengaqiqahkan anaknya yang sudah balig karena tanggung jawab aqiqah orang tua sudah terputus karena kemandirian si anak. Sementara agama memberikan pilihan kepada seseorang yang sudah balig untuk mengaqiqahkan dirinya sendiri atau tidak. Tetapi baiknya, ia mengaqiqahkan dirinya sendiri untuk menyusul sunah aqiqah yang luput di waktu kecilnya.” Anak yang sudah balig dihukumkan mandiri. Singkat kata, mereka menanggung sendiri kebutuhan hidupnya, dosa dan pahala yang dilakukan, termasuk untung maupun rugi kalau berusaha. Wallahu A’lam. (Alhafiz Kurniawan)

Klik untuk pemesanan aqiqah Nurul Hayat. 

aqiqah surabaya

source : NU Online

Bolehkah Menggunakan Jasa Layanan Aqiqah?

 Bolehkah Menggunakan Jasa Layanan Aqiqah?

Bolehkah Menggunakan Jasa Layanan Aqiqah? Mengacu pada hadis, hukum pelaksanaan aqiqahadalah sunnah muakkadah. Jika orang tua mampu menyelenggarakannya, acara dapat dilakukan ketika anak masih bayi. Dalam hadis riwayat at-Tirmidzi, Nabi Muhammad Saw. memberi sabda tentang pelaksanaan tradisi ini.

Dari Samurah RA, bahwasanya Rasulullah bersabda:

“Seorang bayi digadaikan dengan (jaminan) aqiqahnya; aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh (dari kelahiran), (pada hari itu pula) si bayi diberi nama dan dipotong rambutnya.” (Sunan at-Tirmizi)

Bagaimana jika orang tua tidak dapat menyelenggarakan aqiqahsaat hari ketujuh setelah anak lahir? Tidak masalah, kamu bisa melakukannya pada hari ke-14, hari ke-21, atau sebelum anak selesai menyusui. Boleh juga sebelum usia anak mencapai 7 tahun maupun sebelum memasuki usia baligh.

Ketika aqiqah anaktidak dapat berlangsung sampai menjelang baligh, hukum sunnah tradisi ini bagi kedua orang tua pun gugur. Namun, anak dapat mengaqiqahi dirinya sendiri saat ia beranjak dewasa.

Sebagai informasi,aqiqahsetelah dewasa merujuk pada riwayat Nabi Muhammad Saw yang melakukan aqiqah untuk diri sendiri begitu Beliau menjadi utusan Allah Swt. Artinya, melakukan aqiqah untuk  diri sendiri saat dewasa boleh dengan syarat, orang tua memang tidak mampu melakukan tradisi itu saat anak masih bayi.

Jika dahulu orang tua kerap turun tangan mengurus sendiri semua urusan aqiqah anak, sekarang ada jasa aqiqah yang lebih ringkas dan praktis. Pertanyaannya, apakah boleh memakai jasa layanan ini?

Secara umum, mengadakan untuk anak menggunakan jasa aqiqah boleh, meski kamu sebagai orang tua tidak melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana proses penyembelihan. Namun, hal ini masuk dalam hal mewakilkan atau taukil. Niat yang harus disebutkan adalah muwakkil, yaitu orang memberikan perwakilan kepada orang lain selain dirinya sendiri.

Niat orang yang meminta perwakilan alias si empunya hajat tetap jadi kunci. Maka, orang yang mewakilkan boleh-boleh saja menyebut atas nama siapa ketika menyembelih hewan untuk di-aqiqah-kan. Aqiqah pun tetap sah meski wakil penyembelih hewan cuma melafalkan nama Allah, tetapi tidak menyebut nama siapa yang di-aqiqah-kan.

Jadi, jika kamu merasa kesulitan mengatur waktu untuk penyelenggaraan syukuran kelahiran bayi, jasa aqiqah dapat menjadi alternatif dalam mempersiapkan segala sesuatu. Biasanya, mereka sudah memiliki layanan lengkap dari pemilihan hewan, penyembelihan, proses memasak daging, sampai pengemasan daging matang. Tentu ini menghemat waktu dan tenaga sehingga kamu bisa lebih fokus pada kebutuhan bayi.

Demikian panduan aqiqah anak yang bisa membantumu mempersiapkan acara syukuran kelahiran si kecil. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kamu memerlukan dana yang tidak sedikit untuk menjalani tradisi tersebut.

 

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat

aqiqah surabaya

source : hijra.id

Senin, 23 Oktober 2023

Tips Agar Newborn Tidak Begadang

 Tips Agar Newborn Tidak Begadang

Tips Agar Newborn Tidak Begadang. Ingin Si Kecil tidak sering terbangun di malam hari? Ayah dan Bunda perlu tahu bagaimana cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Selama beberapa minggu pertama, bayi baru lahir memang punya waktu tidur dengan rentang yang cukup lama, yaitu 17–18 jam per hari. Beberapa bayi baru lahir ada yang bisa tidur sepanjang malam hingga usianya 6 minggu.

Meski begitu, di minggu pertama kehidupannya, pola tidur bayi tak pernah melebihi durasi 3–4 jam setiap kali tidur. Kemudian, perlahan-lahan durasi waktu tidur tersebut berkurang menjadi 15 jam per hari hingga 3 bulan pertama sejak ia lahir.

Namun, sebagian besar pola tidur bayi semacam ini baru dicapai saat bayi berusia 5–6 bulan.

Pentingnya Bayi Punya Pola Tidur yang Baik

Untuk membantu bayi memiliki pola tidur yang teratur, akan sangat baik jika Bunda melatih kebiasaan tidurnya sejak dini. Selain ia tak perlu terbangun di tengah malam, Moms dan Dads juga bisa beristirahat lebih baik alias tidak bergadang.

Menurut studi di jurnal Nature and Science of Sleep, pola tidur yang baik untuk anak akan mendukung fungsi kognitif dan pertumbuhan fisik Si Kecil.

Cara Mengatur Pola Tidur Bayi agar Tidak Bergadang

1. Rencanakan Tidur Siang Lebih Awal

Tidur siang lebih awal membuat bayi tidak tidur terlalu lama atau terbangung saat hari sudah terlalu sore. Tidur siang yang terlambat akan membuat bayi baru bangun mendekati malam, yang bisa membuatnya akan bergadang.

Coba buat jadwal tidur siang lebih awal secara teratur setiap harinya, agar terbentuk pola tidur yang baik pada bayi. Jadi, cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang adalah dengan menerapkan tidur siang lebih awal, seperti misalnya pada pukul 10 atau 11 pagi.

2. Jangan Langsung Bangunkan Anak saat Tidur Siang

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya yaitu jangan langsung membangunkan anak usai tidur siangnya. Karena, bisa saja bayi baru tidur sebentar.

Jika ada gelagat bayi untuk bangun sementara baru tidur beberapa menit, jangan langsung dibangunkan. Karena mungkin tidurnya belum cukup, dan Si Kecil akan kembali melanjutkan tidur siangnya. Jika waktu tidur siang bayi sudah terlalu lama, Bunda bisa coba membangunkannya. Namun, apabila baru sebentar, hindari untuk langsung membangunkannya, Bun.

Jadi, coba perhatikan pola tidur siang Si Kecil dan pastikan mereka melakukan secara konsisten. Pada jam dan durasi tidur siang yang sama. Ini membantu untuk membentuk pola tidur yang teratur pada bayi. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengatur pola tidurnya baik siang maupun malam hari.

3. Hindari Menyusui saat Jam Tidur Malam

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang berikutnya yakni hindari menyusui saat jam tidur malam. Biasakan tidak menyusui Si Kecil saat jam tidur malam. Sebagai gantinya, susui bayi menjelang tidur saja. Hal ini tak hanya membantu bayi lebih cepat terlelap, tapi juga membuatnya terbiasa dengan pola tersebut. Mungkin Bunda sering menyusui bayi tepat saat jam tidurnya sehingga pola tidur bayi jadi tidak teratur.

Perlahan, Bunda bisa mulai mengurangi kebiasaan tersebut untuk mengubah pola tidur bayi. Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, Bunda bisa menyiasatinya dengan mengurangi jumlah pemberian susu pada Si Kecil. Misalnya dengan memberikan hanya ½–1 botol ASI menjelang tidur malam dan tidak lebih dari takaran tersebut.

4. Kenalkan Perbedaan Siang dan Malam

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya ialah kenalkan mereka perbedaan siang dan malam. Misalnya dengan mematikan lampu saat malam hari, dengan begitu Si Kecil bisa mengenal perbedaan antara siang dan malam.

Perlahan bayi akan mulai menyesuaikan diri, kapan waktu tidur dan juga sebaliknya. Selain itu, bedakan tempat tidur bayi saat tidur siang dan tidur malam. Seperti menidurkan bayi di kereta dorong saat siang hari dan baru menempatkannya di dalam boks pada waktu tidur malam.

5. Jangan Biasakan Bayi Bermain saat Jam Tidur

Usahakan untuk tidak membiasakan bayi bermain saat jam tidur.Ini merupakan cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang dan menjadi lebih teratur, Bun. Saat bayi sedang dalam mengembangkan hal baru seperti belajar merangkak, ia pasti akan sangat bersemangat untuk mempraktikkan kemampuannya tersebut.

Tak jarang, ia tidur lebih larut karena ingin bermain sambil menunjukkan kemampuan barunya itu. Lebih baik Bunda biasakan pada Si Kecil bahwa malam hari bukanlah waktunya untuk bermain atau berlatih.

6. Patuhi Jadwal Tidur

Membuat jadwal tidur dan mematuhinya juga bisa menjadi cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Jadi, terapkanlah jadwal tidur yang konsisten. Jika menjelang jam tidur, bayi masih sibuk bermain, stimulasi dengan memberikan ASI atau nyanyian untuk mempercepat waktu tidurnya.

Perhatikan juga suhu ruangan dan lampu kamar tidur bayi. Kamar dengan suasana yang nyaman dan agak temaram biasanya bisa membantu mempercepat waktu tidur Si Kecil.

7. Perbanyak Aktivitas Siang Hari

Moms bisa coba memperbanyak aktivitas siang hari sebagai salah satu cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Misalnya dengan mengajaknya berbicara, bermain, bernyanyi atau melatih kemampuan barunya di sela waktu tidur siang.

Ini akan membantu menstimulasi waktu tidur malam yang lebih panjang. Namun, perlu Bunda ingat untuk tidak mengurangi waktu tidur siang Si Kecil secara drastis. Jadi, lakukan secara bertahap, ya.

8. Kenali Tanda-Tanda Bayi sudah Lelah

Coba kenali tanda-tanda bayi sudah lelah. Biasanya, bayi Bunda akan memberi tahu kita jika mereka sudah akan tidur. Perhatikan tanda-tanda umum kelelahan berikut ini sebagai pilihan cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang:

  • Menggosok mata
  • Menguap
  • Memalingkan muka dari kita
  • Bayi rewel

Jangan menunggu sampai bayi terlalu lelah untuk menidurkannya. Sebab, bayi yang kelelahan justru akan lebih sulit untuk tertidur. Oleh karenanya, usahakan untuk selangkah lebih maju dengan mencari tanda-tanda bahwa mereka mengantuk sebelum Si Kecil lebih cerewet dan rewel.

Ini bisa menjadi cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang cukup efektif, lho.

9. Atur Siklus Tidur Siang-Malam Bayi

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya adalah atur siklus tidur siang-malam bayi. Mulai saat bayi Bunda berusia 2 minggu, cobalah untuk mengajari mereka pola bahwa malam adalah saatnya tidur, dan siang adalah saatnya aktivitas.

Selama siang hari, jaga agar bayi tetap bersemangat dan aktif. Sering bermain dengan mereka. Usahakan agar mereka tetap terjaga setelah menyusu, meskipun Bunda tidak perlu khawatir jika mereka akhirnya tidur saat siang hari.

Saat gelap, jadilah orang tua yang lebih sigap untuk bayi. Beri mereka makan di ruangan yang agak gelap. Kurangi semua stimulasi. Misalnya, jaga agar lampu tetap rendah dan tidak bising. Secara bertahap, mereka akan belajar bahwa siang hari adalah waktu yang menyenangkan dan bukan malam hari, jadi mereka sebaiknya tidur saat di luar gelap.

10. Jangan Bangunkan Bayi untuk Menyusui setelah 2 Bulan

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang berikutnya yakni perhatikan waktu makan atau menyusu mereka. Bunda sebaiknya tidak membangunkan bayi untuk menyusui di sela-sela waktu tidurnya setelah usia 2 bulan agar pola tidurnya lebih teratur.

Jika berat badan bayi bertambah dengan baik, Bunda tidak perlu membangunkannya di malam hari untuk menyusu. Bayi perlu menemukan jadwal tidurnya sendiri. Begitu Si Kecil makan lebih banyak di siang hari, mereka tidak perlu bangun dan makan di malam hari.

Namun jangan biarkan Si Kecil tidur lebih dari 4 jam tanpa makan, ya. Bunda mungkin perlu membangunkan bayi untuk menyusu di malam hari. Tetapi mungkin lebih baik mencoba mengubah kebiasaan ini pada siang hari bayi daripada terus membangunkannya setiap 4 jam di malam hari.

Dokter anak biasanya akan memberikan nasihat pada orang tua tentang waktu makan untuk bayi. Umumnya, untuk bayi prematur atau bayi berkebutuhan khusus, Bunda mungkin perlu menyesuaikan pemberian makan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak mengenai hal ini, ya.

11. Jadilah Orang Tua yang Sabar

Ingatlah untuk menjaga ekspektasi kita tetap realistis. Jadi, pastikan Bunda menjadi orang tua yang selalu sabar dalam mencari pola tidur yang tepat untuk Si Kecil. Dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi, rencanakan untuk tidur sporadis yang tidak dapat diprediksi.

Misalnya dengan ikut tidur saat bayi tidur, karena mungkin hanya itu istirahat yang akan Bunda dapatkan selama beberapa waktu. Jika pola tidur bayi berubah secara tiba-tiba, periksa gejalanya. Hal ini bisa menjadi tanda peringatan penyakit tertentu, seperti infeksi telinga. Atau mungkin hanya tahap baru dalam perkembangan mereka.

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

Source : orami.com

Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah

 Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah

Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah. Kekayaan Indonesia akan ragam budaya, suku dan bahasa sangat tak ternilai harganya. Kekayaan ini semakin berlimpah bersama datangnya Islam di Nusantara. Proses saling mempengaruhi antar keduanya menghasilkan berbagai macam tradisi. Tradisi ini tidak hanya terbatas pada laku sosial semata, tetapi juga laku peribadatan. Di antara tradisi yang masih berlaku hingga kini adalah walimatut tasmiyah atau memberi nama sang bayi dan memotong rambutnya pada hari ke tujuh dengan disertai memotong kambing sebagai aqiqah. Bagi sebagian orang, tradisi ini bukanlah hal baru karena Rasulullah saw sendiri pernah melakukannya bahkan juga menganjurkannya kepada Sayyidah Fatimah ketika melahirkan Sayyidina Hasan. Hal ini tercatat dalam sebuah hadits yang sahih yang diriwayatkan oleh Hakim, “Potonglah rambutnya dan sedekahlah dengan al-wariq (perak) sesuai dengan timbangan rambut itu.” Akan tetapi bagi sebagian yang lain menganggap hal ini adalah sesuatu yang baru yang memerlukan dasar hukum yang jelas. Hal ini perlu diluruskan. Berdasarkan beberapa hadits seperti yang dinukil oleh Wahbah Zuhaili dalam Al-fiqhul Islami wa Adillatuhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberikan aqiqah kepada Hasan dan Husain :

وروت عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن الحسن والحسين وقال: قولوا “بسم الله اللهم لك وإليك عقيقة فلان”

Adapun yang dilarang adalah mengoleskan darah aqiqah ke kepala bayi. Karena hal ini dianggap oleh Rasulullah saw sebagai tradisi jahiliyah. Yang kemudian Rasulullah menggantinya dengan mengoleskan minyak wangi ke kepala bayi. Oleh karena itu, jikalau kita menemukan tradisi mengoleskan minyak wangi di jidat bayi pada acara aqiqah (biasanya berbarengan dengan bacaan maulid) sebenarnya merupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Klik untuk pemesanan aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

source : NU Online

Selasa, 03 Oktober 2023

Tips Agar Newborn Tidak Begadang

 Tips Agar Newborn Tidak Begadang

Tips Agar Newborn Tidak Begadang. Ingin Si Kecil tidak sering terbangun di malam hari? Ayah dan Bunda perlu tahu bagaimana cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Selama beberapa minggu pertama, bayi baru lahir memang punya waktu tidur dengan rentang yang cukup lama, yaitu 17–18 jam per hari. Beberapa bayi baru lahir ada yang bisa tidur sepanjang malam hingga usianya 6 minggu.

Meski begitu, di minggu pertama kehidupannya, pola tidur bayi tak pernah melebihi durasi 3–4 jam setiap kali tidur. Kemudian, perlahan-lahan durasi waktu tidur tersebut berkurang menjadi 15 jam per hari hingga 3 bulan pertama sejak ia lahir.

Namun, sebagian besar pola tidur bayi semacam ini baru dicapai saat bayi berusia 5–6 bulan.

Pentingnya Bayi Punya Pola Tidur yang Baik

Untuk membantu bayi memiliki pola tidur yang teratur, akan sangat baik jika Bunda melatih kebiasaan tidurnya sejak dini. Selain ia tak perlu terbangun di tengah malam, Moms dan Dads juga bisa beristirahat lebih baik alias tidak bergadang.

Menurut studi di jurnal Nature and Science of Sleep, pola tidur yang baik untuk anak akan mendukung fungsi kognitif dan pertumbuhan fisik Si Kecil.

Cara Mengatur Pola Tidur Bayi agar Tidak Bergadang

1. Rencanakan Tidur Siang Lebih Awal

Tidur siang lebih awal membuat bayi tidak tidur terlalu lama atau terbangung saat hari sudah terlalu sore. Tidur siang yang terlambat akan membuat bayi baru bangun mendekati malam, yang bisa membuatnya akan bergadang.

Coba buat jadwal tidur siang lebih awal secara teratur setiap harinya, agar terbentuk pola tidur yang baik pada bayi. Jadi, cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang adalah dengan menerapkan tidur siang lebih awal, seperti misalnya pada pukul 10 atau 11 pagi.

2. Jangan Langsung Bangunkan Anak saat Tidur Siang

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya yaitu jangan langsung membangunkan anak usai tidur siangnya. Karena, bisa saja bayi baru tidur sebentar.

Jika ada gelagat bayi untuk bangun sementara baru tidur beberapa menit, jangan langsung dibangunkan. Karena mungkin tidurnya belum cukup, dan Si Kecil akan kembali melanjutkan tidur siangnya. Jika waktu tidur siang bayi sudah terlalu lama, Bunda bisa coba membangunkannya. Namun, apabila baru sebentar, hindari untuk langsung membangunkannya, Bun.

Jadi, coba perhatikan pola tidur siang Si Kecil dan pastikan mereka melakukan secara konsisten. Pada jam dan durasi tidur siang yang sama. Ini membantu untuk membentuk pola tidur yang teratur pada bayi. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengatur pola tidurnya baik siang maupun malam hari.

3. Hindari Menyusui saat Jam Tidur Malam

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang berikutnya yakni hindari menyusui saat jam tidur malam. Biasakan tidak menyusui Si Kecil saat jam tidur malam. Sebagai gantinya, susui bayi menjelang tidur saja. Hal ini tak hanya membantu bayi lebih cepat terlelap, tapi juga membuatnya terbiasa dengan pola tersebut. Mungkin Bunda sering menyusui bayi tepat saat jam tidurnya sehingga pola tidur bayi jadi tidak teratur.

Perlahan, Bunda bisa mulai mengurangi kebiasaan tersebut untuk mengubah pola tidur bayi. Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, Bunda bisa menyiasatinya dengan mengurangi jumlah pemberian susu pada Si Kecil. Misalnya dengan memberikan hanya ½–1 botol ASI menjelang tidur malam dan tidak lebih dari takaran tersebut.

4. Kenalkan Perbedaan Siang dan Malam

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya ialah kenalkan mereka perbedaan siang dan malam. Misalnya dengan mematikan lampu saat malam hari, dengan begitu Si Kecil bisa mengenal perbedaan antara siang dan malam.

Perlahan bayi akan mulai menyesuaikan diri, kapan waktu tidur dan juga sebaliknya. Selain itu, bedakan tempat tidur bayi saat tidur siang dan tidur malam. Seperti menidurkan bayi di kereta dorong saat siang hari dan baru menempatkannya di dalam boks pada waktu tidur malam.

5. Jangan Biasakan Bayi Bermain saat Jam Tidur

Usahakan untuk tidak membiasakan bayi bermain saat jam tidur.Ini merupakan cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang dan menjadi lebih teratur, Bun. Saat bayi sedang dalam mengembangkan hal baru seperti belajar merangkak, ia pasti akan sangat bersemangat untuk mempraktikkan kemampuannya tersebut.

Tak jarang, ia tidur lebih larut karena ingin bermain sambil menunjukkan kemampuan barunya itu. Lebih baik Bunda biasakan pada Si Kecil bahwa malam hari bukanlah waktunya untuk bermain atau berlatih.

6. Patuhi Jadwal Tidur

Membuat jadwal tidur dan mematuhinya juga bisa menjadi cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Jadi, terapkanlah jadwal tidur yang konsisten. Jika menjelang jam tidur, bayi masih sibuk bermain, stimulasi dengan memberikan ASI atau nyanyian untuk mempercepat waktu tidurnya.

Perhatikan juga suhu ruangan dan lampu kamar tidur bayi. Kamar dengan suasana yang nyaman dan agak temaram biasanya bisa membantu mempercepat waktu tidur Si Kecil.

7. Perbanyak Aktivitas Siang Hari

Moms bisa coba memperbanyak aktivitas siang hari sebagai salah satu cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Misalnya dengan mengajaknya berbicara, bermain, bernyanyi atau melatih kemampuan barunya di sela waktu tidur siang.

Ini akan membantu menstimulasi waktu tidur malam yang lebih panjang. Namun, perlu Bunda ingat untuk tidak mengurangi waktu tidur siang Si Kecil secara drastis. Jadi, lakukan secara bertahap, ya.

8. Kenali Tanda-Tanda Bayi sudah Lelah

Coba kenali tanda-tanda bayi sudah lelah. Biasanya, bayi Bunda akan memberi tahu kita jika mereka sudah akan tidur. Perhatikan tanda-tanda umum kelelahan berikut ini sebagai pilihan cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang:

  • Menggosok mata
  • Menguap
  • Memalingkan muka dari kita
  • Bayi rewel

Jangan menunggu sampai bayi terlalu lelah untuk menidurkannya. Sebab, bayi yang kelelahan justru akan lebih sulit untuk tertidur. Oleh karenanya, usahakan untuk selangkah lebih maju dengan mencari tanda-tanda bahwa mereka mengantuk sebelum Si Kecil lebih cerewet dan rewel.

Ini bisa menjadi cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang cukup efektif, lho.

9. Atur Siklus Tidur Siang-Malam Bayi

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya adalah atur siklus tidur siang-malam bayi. Mulai saat bayi Bunda berusia 2 minggu, cobalah untuk mengajari mereka pola bahwa malam adalah saatnya tidur, dan siang adalah saatnya aktivitas.

Selama siang hari, jaga agar bayi tetap bersemangat dan aktif. Sering bermain dengan mereka. Usahakan agar mereka tetap terjaga setelah menyusu, meskipun Bunda tidak perlu khawatir jika mereka akhirnya tidur saat siang hari.

Saat gelap, jadilah orang tua yang lebih sigap untuk bayi. Beri mereka makan di ruangan yang agak gelap. Kurangi semua stimulasi. Misalnya, jaga agar lampu tetap rendah dan tidak bising. Secara bertahap, mereka akan belajar bahwa siang hari adalah waktu yang menyenangkan dan bukan malam hari, jadi mereka sebaiknya tidur saat di luar gelap.

10. Jangan Bangunkan Bayi untuk Menyusui setelah 2 Bulan

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang berikutnya yakni perhatikan waktu makan atau menyusu mereka. Bunda sebaiknya tidak membangunkan bayi untuk menyusui di sela-sela waktu tidurnya setelah usia 2 bulan agar pola tidurnya lebih teratur.

Jika berat badan bayi bertambah dengan baik, Bunda tidak perlu membangunkannya di malam hari untuk menyusu. Bayi perlu menemukan jadwal tidurnya sendiri. Begitu Si Kecil makan lebih banyak di siang hari, mereka tidak perlu bangun dan makan di malam hari.

Namun jangan biarkan Si Kecil tidur lebih dari 4 jam tanpa makan, ya. Bunda mungkin perlu membangunkan bayi untuk menyusu di malam hari. Tetapi mungkin lebih baik mencoba mengubah kebiasaan ini pada siang hari bayi daripada terus membangunkannya setiap 4 jam di malam hari.

Dokter anak biasanya akan memberikan nasihat pada orang tua tentang waktu makan untuk bayi. Umumnya, untuk bayi prematur atau bayi berkebutuhan khusus, Bunda mungkin perlu menyesuaikan pemberian makan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak mengenai hal ini, ya.

11. Jadilah Orang Tua yang Sabar

Ingatlah untuk menjaga ekspektasi kita tetap realistis. Jadi, pastikan Bunda menjadi orang tua yang selalu sabar dalam mencari pola tidur yang tepat untuk Si Kecil. Dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi, rencanakan untuk tidur sporadis yang tidak dapat diprediksi.

Misalnya dengan ikut tidur saat bayi tidur, karena mungkin hanya itu istirahat yang akan Bunda dapatkan selama beberapa waktu. Jika pola tidur bayi berubah secara tiba-tiba, periksa gejalanya. Hal ini bisa menjadi tanda peringatan penyakit tertentu, seperti infeksi telinga. Atau mungkin hanya tahap baru dalam perkembangan mereka.

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

Source : orami.com

Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah

 Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah

Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah. Kekayaan Indonesia akan ragam budaya, suku dan bahasa sangat tak ternilai harganya. Kekayaan ini semakin berlimpah bersama datangnya Islam di Nusantara. Proses saling mempengaruhi antar keduanya menghasilkan berbagai macam tradisi. Tradisi ini tidak hanya terbatas pada laku sosial semata, tetapi juga laku peribadatan. Di antara tradisi yang masih berlaku hingga kini adalah walimatut tasmiyah atau memberi nama sang bayi dan memotong rambutnya pada hari ke tujuh dengan disertai memotong kambing sebagai aqiqah. Bagi sebagian orang, tradisi ini bukanlah hal baru karena Rasulullah saw sendiri pernah melakukannya bahkan juga menganjurkannya kepada Sayyidah Fatimah ketika melahirkan Sayyidina Hasan. Hal ini tercatat dalam sebuah hadits yang sahih yang diriwayatkan oleh Hakim, “Potonglah rambutnya dan sedekahlah dengan al-wariq (perak) sesuai dengan timbangan rambut itu.” Akan tetapi bagi sebagian yang lain menganggap hal ini adalah sesuatu yang baru yang memerlukan dasar hukum yang jelas. Hal ini perlu diluruskan. Berdasarkan beberapa hadits seperti yang dinukil oleh Wahbah Zuhaili dalam Al-fiqhul Islami wa Adillatuhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberikan aqiqah kepada Hasan dan Husain :

وروت عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن الحسن والحسين وقال: قولوا “بسم الله اللهم لك وإليك عقيقة فلان”

Adapun yang dilarang adalah mengoleskan darah aqiqah ke kepala bayi. Karena hal ini dianggap oleh Rasulullah saw sebagai tradisi jahiliyah. Yang kemudian Rasulullah menggantinya dengan mengoleskan minyak wangi ke kepala bayi. Oleh karena itu, jikalau kita menemukan tradisi mengoleskan minyak wangi di jidat bayi pada acara aqiqah (biasanya berbarengan dengan bacaan maulid) sebenarnya merupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Klik untuk pemesanan aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

source : NU Online

Meningkatkan Kebahagiaan Melalui Quality Time dengan Keluarga

Di tengah kesibukan sehari-hari, banyak orang tua yang terkadang merasa sulit untuk meluangkan waktu berkualitas dengan keluarga. Tuntutan p...